Bagi warga
yang berdomisili di Purworejo tentunya tak
asing lagi dengan Dawet Ireng (dawet hitam), minuman khas 'trade merk' Butuh Purworejo , karena minuman ini tersebar luas di
pinggir-pinggir jalan raya Purworejo . Rasanya yang sangat manis dan
mengenyangkan menjadi ciri khas dari dawet ireng ini. Dawet ireng adalah
minuman berjenis dawet tetapi dengan cendol yang berwarna hitam legam. Proses
pembuatannya sangat alami yaitu diolah dengan tangan dan tak menggunakan bahan
pewarna. Pewarna hitam untuk cendol dibuat dari daun padi kering (oman) yang
dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu dicampur dengan air dan menghasilkan
warna hitam. Sedangkan cendolnya dibuat dari sagu bukan dari tepung beras
seperti cendol hijau biasa. Pemanis menggunakan gula aren.
Konon, dawet ireng awal mulanya dipasarkan oleh Mbah
Ahmad sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan Butuh Purworejo yang sampai sekarang masih terdapat
kiosnya. Dawet ireng saat ini sudah terkenal sampai ke luar Purworejo kabarnya dawet ireng sudah sampai Jawa
Barat dan Jawa Timur, bahkan dawet ireng sering dipesan dalam jumlah besar
misalnya untuk acara hajatan.
Ada
keunikan dalam penyajian dawet ireng ini, yaitu pemerasan santan dari parutan
kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli dan jumlah cendol ireng yang
jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan dan air gula aren), kemudian
ditambah es, dijamin segar dan kenyang!.
Dawet ireng ternyata mampu menembus pasar di luar Purworejo dan seharusnya pemerintah daerah Purworejo mengambil peluang untuk mempopulerkan
dawet ireng dan mempatenkan sebagai minuman khas Purworejo .
BERIKUT BAHAN-BAHAN DAN CARA MEMBUAT DAWET IRENG
BAHAN:
1 kg tepung sagu
1 genggam merang/batang padi
2,5 lt air
1 lt santan
1 - 1 1/2 sdt garam
es batu secukupnya
SIRUP GULA JAWA:
500 gr gula jawa
250 gr gula pasir
500 ml air
2 daun pandan
CARA MEMBUAT:
# Sirup gula jawa: rebus semua bahan hingga mendidih dan gula larut. Saring. Sisihkan
# Santan: Campurkan santan dengan garam. Sisihkan.
# Larutkan tepung sagu dengan 1.5 lt air hingga rata. Bila perlu saring dengan kain. Sisihkan.
# Bakar merang hingga jadi abu, rendam dengan 1 lt air. Aduk hingga berwarna hitam. Saring dengan kain.
# Rebus larutan merang hingga mendekati mendidih. Sebelum mendidih masukkan adonan sagu. Aduk-aduk hingga jadi seperti bubur. Aduk konstan hingga matang.
# Siapkan baskom berisi air dingin, dan saringan/cetakan dawet. Panas-panas ambil bubur merang yang telah matang secukupnya. Taruh di cetakan, tekan dengan papan yang lebih kecil ukurannya dari diameter saringan. Biarkan bubur merang lolos lewat lubang-lubang kecil saringan tepat di air dingin. Lakukan hingga semua ‘tersaring’. Tiriskan.
# Penyajian: Ambil gelas saji, beri dawet hitam, es batu, tuangi santan dan sirup gula jawa. Sajikan.
1 kg tepung sagu
1 genggam merang/batang padi
2,5 lt air
1 lt santan
1 - 1 1/2 sdt garam
es batu secukupnya
SIRUP GULA JAWA:
500 gr gula jawa
250 gr gula pasir
500 ml air
2 daun pandan
CARA MEMBUAT:
# Sirup gula jawa: rebus semua bahan hingga mendidih dan gula larut. Saring. Sisihkan
# Santan: Campurkan santan dengan garam. Sisihkan.
# Larutkan tepung sagu dengan 1.5 lt air hingga rata. Bila perlu saring dengan kain. Sisihkan.
# Bakar merang hingga jadi abu, rendam dengan 1 lt air. Aduk hingga berwarna hitam. Saring dengan kain.
# Rebus larutan merang hingga mendekati mendidih. Sebelum mendidih masukkan adonan sagu. Aduk-aduk hingga jadi seperti bubur. Aduk konstan hingga matang.
# Siapkan baskom berisi air dingin, dan saringan/cetakan dawet. Panas-panas ambil bubur merang yang telah matang secukupnya. Taruh di cetakan, tekan dengan papan yang lebih kecil ukurannya dari diameter saringan. Biarkan bubur merang lolos lewat lubang-lubang kecil saringan tepat di air dingin. Lakukan hingga semua ‘tersaring’. Tiriskan.
# Penyajian: Ambil gelas saji, beri dawet hitam, es batu, tuangi santan dan sirup gula jawa. Sajikan.