Kisah cinta, dan aku bingung harus mengatakan apa tentangnya. Dia yang seharusnya mengerti aku seperti aku yang selalu mengertinya, malah seperti itu.
Inikah balasan dari kejujuranku, kesetiaanku, keikhlasanku, dan pengorbananku yang semata-mata hanya untuk dirinya seorang?
Salahkah bila ku mengharapkan kebahagiaan yang sudah seharusny ku dapat darinya?
Cinta memang terkadang tidak adil.
Sepertiku saat ini.
Apakah cinta memang tak tulus memberiku kebahagiaan?
Apakah cinta memang tak memberi kesempatan untuk diriku merasa?
Saat ku tengok, betapapun besar pengorbananku untuk menjaganya, menerimanya, ternyata berakhir dengan kekecewaan yang teramat menyakitkan hati seorang hamba sepertiku.
Ku langkahkan kaki menempuh jalan yang terjal dengan membawa harap untuk ku temui tujuan. Namun, bukan asa itu yang kudapat. Melainkan hanya kebuntuan, kesengsaraan, dan kepedihan.
AKU INI KURANG APA?
Kurang setiakah?
Kurang tuluskah?
Kurang jujurkah?
Kurang ikhlaskah?
Kurang pengorbanankah?
Atau kurang. . . . . . .
Memang ku akui diriku memang kurang satu hal yang selalu membuatku termenung.
KURANG SADAR.
Ya, aku memang kurang sadar. Aku yang selalu tak punya kesadaran SIAPA AKU INI.
Mungkin aku memang tak pantas mendapatkannya.
Siapa sih orang yang mau memiliki pasangan orang sepertiku yang tak berharta? Yang tak rupawan? Siapakah orang yang rela mau menerima orang sepertiku?
oh. . . . .
semua ini adalah kekuranganku yang mendiskriminasikan diriku dengan mereka yang JAUH LEBIH dibanding diriku ini.
Namun, satu kesadaran yang membuatku mampu untuk menatap kedepan.
HATI
Ya, aku masih punya hati. Hati yang selalu membuatku bisa memiliki asa. Harapan yang mungkin bisa membuatku menerima semua keadaanku ini.